Sejumlah kabar menarik mewarnai dunia pendidikan di Nusa Tenggara Barat (NTB) hari ini. Mulai dari penataan kepala sekolah yang berbasis meritokrasi, persiapan siswa SMK menuju perguruan tinggi negeri, hingga penguatan program literasi di tingkat dasar, berikut rangkuman berita edukasi populer yang patut Anda simak:
![]() |
Berita Edukasi Terkini di Nusa Tenggara Barat |
1. Dikbud NTB Terapkan Meritokrasi dalam Penempatan Kepala Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, H Aidy Furqan, menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menerapkan prinsip meritokrasi untuk penempatan kepala sekolah (Kepsek). Langkah ini sejalan dengan visi Gubernur NTB terpilih dan telah mendapatkan izin dari Kementerian terkait.
Saat ini, terdapat puluhan posisi Kepsek jenjang SMA, SMK, dan SLB di NTB yang masih diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) maupun Pelaksana Harian (Plh) akibat banyaknya kepala sekolah yang memasuki masa pensiun. Menanggapi hal ini, Aidy Furqan menjelaskan bahwa penempatan kepala sekolah akan melalui proses seleksi yang ketat, atau yang dikenal dengan Calon Kepala Sekolah (Cakep).
Meskipun calon kepala sekolah telah memiliki sertifikat Cakep maupun sertifikat guru penggerak, konsep meritokrasi yang diusung tetap mengharuskan adanya seleksi. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa individu yang terpilih memiliki kompetensi terbaik dalam kepemimpinan, manajemen sekolah, serta pemahaman mendalam tentang dunia pendidikan.
“Seleksi Cakep ini bukan hanya untuk memilih kepala sekolah yang kompeten, tetapi juga mencerminkan upaya pemerintah untuk menerapkan meritokrasi dalam sektor pendidikan guna menciptakan perubahan positif,” pungkas Aidy Furqan.
2. SMKN 3 Selong Intensifkan Persiapan Siswa Menuju PTN Jalur SNBT
SMKN 3 Selong menunjukkan keseriusannya dalam mengantarkan siswa menuju jenjang pendidikan tinggi. Pada tanggal 4 Februari 2025, sekolah ini menggelar sosialisasi khusus mengenai persiapan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang bertempat di musala sekolah.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Galuh Ratna Ningrum, ST, beserta tim kurikulum. Sosialisasi ini memberikan informasi krusial kepada 14 siswa yang hadir, terutama terkait dengan pembuatan akun SNPMB, yang merupakan tahapan awal dalam proses seleksi. Tim kurikulum mengingatkan batas waktu pembuatan akun, yakni 18 Februari 2025.
Salah seorang siswa yang mengikuti sosialisasi mengungkapkan betapa bermanfaatnya kegiatan ini dalam memberikan pemahaman yang jelas mengenai tahapan SNBT. Tim kurikulum SMKN 3 Selong, termasuk Budi Satria, akan terus mendampingi siswa dalam proses pendaftaran SNBT, dengan harapan mereka dapat bersaing dan diterima di PTN impian.
Inisiatif ini menjadi bukti nyata komitmen SMKN 3 Selong dalam mendukung cita-cita siswanya untuk meraih masa depan yang lebih gemilang.
3. Program Penguatan Literasi di SD dan MI NTB Kembali Dilanjutkan
Kabar baik datang dari sektor pendidikan dasar di NTB. Program kerjasama penguatan literasi, numerasi, dan inklusi antara Pemerintah Provinsi NTB dan INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) kembali berlanjut untuk fase ketiga.
Kerjasama yang telah terjalin sejak tahun 2016 hingga 2023 ini dinilai berhasil memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di NTB. Pemerintah Australia dan Indonesia kembali meluncurkan kemitraan pendidikan selama empat tahun ke depan melalui Program INOVASI, yang secara resmi diumumkan pada 6 Juni 2024.
Program ini akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Agama (Kemenag), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk mendukung implementasi reformasi dan prioritas pendidikan.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus-Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Eva Sofia Sari, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi INOVASI selama ini, terutama dalam memberikan pelatihan dan pendampingan terkait literasi dan pendidikan inklusif di jenjang pendidikan dasar. Ia berharap fokus pada literasi, numerasi, dan inklusi akan terus berlanjut di fase ketiga program ini.
Heri Hadi Saputra dari IAIH Pancor Lombok Timur NTB juga menyoroti dampak positif kerjasama dengan INOVASI, terutama dalam mempersiapkan madrasah mitra dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melalui penguatan literasi dan numerasi. Bahkan, program ini telah memberikan dampak pengimbasan kepada ratusan sekolah dasar di Lombok Timur, menghilangkan sekat antara SD dan MI dalam proses pembelajaran.
Kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia melalui program INOVASI fase ketiga ini memiliki nilai AUD 55 juta dan akan berlangsung selama empat tahun (2024-2027). Program ini akan memberikan dukungan dan pelatihan kepada guru dan staf pendidikan di berbagai provinsi, termasuk NTB, dengan tujuan meningkatkan pembelajaran inklusif dan pencapaian keterampilan dasar bagi seluruh siswa sekolah dasar di Indonesia.
Demikian rangkuman berita edukasi populer hari ini di Nusa Tenggara Barat. Perkembangan positif di berbagai lini pendidikan ini diharapkan dapat terus memajukan kualitas sumber daya manusia di NTB.
Sumber artikel terkait:
0 Komentar